Minggu, 21 Februari 2010

Aku Memilih...

Aku memilih untuk tetap bertahan.
Bahkan ketika semua datang untuk menghancurkannya pelan-pelan.
Tanpa menyisakan waktu bagiku untuk bertanya "kenapa?"

Aku memilih untuk diam.
Meskipun waktu tak pernah mengusik ruang bisu ku.
Hanya agar mereka tidak pernah hadir lagi disitu.

Aku memilih hitam.
Sebab jingga tak mampu menorehkan senyum yang sama.
Meski ada asaku tertinggal bersama senja.

(Ingin) Aku memilih pergi.
Meski aku berharap ada yang menahanku disini.
Tapi mereka bilang tidak seharusnya aku ada disini.


Aku memilih kamu.
Bukan dia. Bukan dia. Bukan dia.


Aku tak pernah memilih mati.
Sebab bagiku itu pasti.


Aku tak pernah memilih menyerah.
Aku tak pernah memilih berhenti.

Aku (hanya) memilih bagaimana aku akan hidup.

Selasa, 16 Februari 2010

myCappuccino (part 1)

kubiarkan cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat
dan tak habis-habisnya gelisah
tiba-tiba menjelma isyarat merebutmu
entah kapankah bisa kutangkap…

(Nokturno_Sapardi Djoko Darmono)

Nokturno. Artinya apa??? hehehe.. although gak ngeh sama artinya ni puisi (hehe..maaph ya Om sapardi.. ^_^) but I still like it!

Eniwei, habis baca puisi singkat di atas, suddenly remember myCappuccino. hoahhmmm... kali ini bukan *Nimo* lagi lhoo... Swear! Mudah2an klo nyebut lagi ntu nama, saia sudah sangat baik-baik saja. ^_^

myCappuccino.
Apa?siapa?kenapa bisa?
hahahaha

ajaib ya.. makasih untuk sifat "lupa" yang luar biasa ini. Thanks God!
Saia benar-benar bersyukur selalu ada hal-hal yang baik dalam setiap skenario sedih yang terjadi di setiap scene hidup saia. Makanya gak ada alasan lagi untuk gak tersenyum setiap hari.

myCappuccino.
Seperti nama kopi kesukaan saia. Santai dan asik.
Nggak ribet. Nggak macam-macam. Nggak susah buat dimengerti. dan Nggak susah ngertiin saia yang kadang2 kumat ribetnya. (kalo kata teman saia sih "kumat bawelnya").

emmm...cuma sih.... kadang2 suka keluar kalimat kayak gini:

"ni cewek ato batu sih? gak peka banget!!"

"what???gak bisa masak??? benerin genteng aja klo gitu..."

"hey..hey.. kalo ketawa kira2 atuh.. kasian sama orang yang disamping..suara cempreng gitu.."

"gak pernah nangis ya?? nyengir mulu dari tadi.. hahaha"

bla..bla...bla...bla...bla...bla...




Bosan?? iya. saia bosan denger itu-itu terus. lama-lama jadi gak penting didengar. (Epen) Emang Penting kah?? hahahaha

back to my Cappuccino.
Saia juga bingung mo deskripsikan kayak gimana. hmm..hmm..

Bagi saia ini terlalu nyata. so real and alive!
Tapi saia terlalu takut (kalau tidak bisa dibilang kurang berani) untuk menatap lebih jauh.
Saia dan teori "Cappuccino" yang tak ada habisnya. Semakin saia belajar, ternyata semakin banyak yang saia belum tahu dan masih banyak yang harus saia pertimbangkan.
Dan saia harus membayar terlalu mahal untuk konsekuensi semua ini.

So, what should I called this "myCappuccino"??

hmm.. entah.

Sampai detik ini, saia belum menemukan kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Mungkin besok. Lusa.
Mungkin nanti.

Saat saia tahu kalau semua teori saia hanya berakhir sebagai teori saja.






(eh, dari tadi ngomong apa ya?? xixixixixi)



ohhh...jam 3 subuh toh..
pantes... mulai error kayaknya ni cerebellum.. hff..