Tanggal delapan
bulan sebelas
tahun kemarin
Bersama senja yang menyapa kampus ini
Juga kisah yang baru saja dimulai
Bangku taman itu masih sama seperti bertahun lalu
Tapi kali ini warnanya tak lagi abu-abu
Berganti merah.
Semerah warna bajumu senja itu
Semerah buah apel yang diberikannya padamu
Dan semerah rona mukamu saat melihatnya duduk di bangku yang sama
Lalu angin dan daun sibuk menyimak percakapan kikuk kalian
Kadang ada tawa yang terdengar aneh
Lalu untuk sekian menit ada jeda dalam sunyi
Senja semakin jingga
Bangku taman warna merah
Semerah rona mukamu saat menyadari bahwa kau menyukai semua hal tentang senja hari ini
Bahkan ilalang pun bisu
Seakan ikut hanyut dalam jeda yang kalian ciptakan
Tapi senja semakin jingga
Bangku taman masih tetap berwarna merah
Meski kau meminta agar esok kau masih bisa berada disini
Juga semua simfoni agar tidak ada yang berubah
Kampus kita semakin jingga
Sebentar lagi mungkin gelap akan memaksa senja berlalu
Dan kau pun akan tinggalkan bangku taman warna merah itu
Semerah rona wajahmu saat akan pergi
Menyadari bahwa sudah terlambat bagimu untuk memulai
Menyusun puzzle hati di bangku taman itu
Agar tak hanya merah yang ada disana
Mungkin putih, biru, abu-abu, ungu ...